Home Bola MU Jadi “Raja Long Ball” Premier League, Taktik Baru Rúben Amorim Mulai...

MU Jadi “Raja Long Ball” Premier League, Taktik Baru Rúben Amorim Mulai Berbuah Hasil

0
1

Jakarta, 21 Oktober 2025 — Manchester United resmi menyandang predikat baru di Premier League 2025/26 sebagai “raja bola panjang” (long ball) setelah menerapkan strategi baru yang dipimpin oleh pelatih Rúben Amorim. Menurut data statistik dari Opta, MU telah melakukan 466 operan jauh (long ball) sejauh musim ini — angka tertinggi di liga — melampaui Wolverhampton Wanderers yang mencatat 464. Sementara tim pengusung penguasaan bola seperti Manchester City baru melakukan 307 operan jauh.

Latar Belakang Taktik Baru

Dalam kemenangan bersejarah 2-1 atas Liverpool FC di Anfield, Amorim menerapkan pendekatan menitikberatkan pada duel udara dan transisi cepat ke depan. Pelatih asal Portugal ini mengatakan:

“Kami punya pemain dengan kekuatan besar di lini depan. Jika menang duel kedua, kami bisa langsung menciptakan peluang.”

Kiper muda MU, Senne Lammens, juga menjadi bagian penting dalam taktik ini, dengan sebagian besar operan dari belakang berupa umpan jauh sebagai bagian skema bola panjang.

Kenapa MU Beralih ke Long Ball?

Beberapa faktor yang mendorong peralihan gaya permainan ini antara lain:

  • MU dinilai belum maksimal dalam skema penguasaan bola dan konstruksi serangan pendek, sehingga Amorim memilih jalur alternatif yang lebih langsung.

  • Pemain depan MU disebut memiliki kekuatan fisik dan kemampuan duel bagus, sehingga strategi long ball memaksimalkan keunggulan tersebut.

  • Hasil awal mulai menunjukkan bahwa perubahan taktik ini bisa memulihkan performa tim yang sebelumnya kerap mengalami inkonsistensi.

Hasil & Dampak yang Terlihat

  • Statistik operan jauh MU yang tertinggi liga menunjukkan bahwa taktik tersebut bukan sekadar eksperimen, melainkan arah permainan yang benar-benar diterapkan.

  • Kemenangan atas Liverpool memberi efek psikologis positif besar bagi tim dan pemain, yang mulai merasa punya model permainan yang jelas di bawah Amorim.

  • Para pengamat mencatat bahwa meskipun gaya ini tidak “indah” dari segi estetika, tapi efektivitasnya terbukti bisa menaikkan level MU yang sempat terpuruk.

Tantangan ke Depan

Meski demikian, ada sejumlah pertanyaan yang belum terjawab:

  • Apakah gaya long ball bisa konsisten di seluruh musim, terutama ketika menghadapi tim yang bisa mengantisipasi umpan jauh?

  • Bagaimana tim akan menyeimbangkan antara estetika permainan dan hasil yang pragmatis? Kritik sempat muncul bahwa gaya long ball terlalu “kaku” atau tidak sesuai karakter tradisional MU.

  • Pemain muda dan baru di skuat MU juga harus cepat adaptasi ke taktik ini agar transisi tidak memakan performa tim.

Kesimpulan

Dengan gaya permainan baru yang menitikberatkan pada long ball, Manchester United di bawah Rúben Amorim mulai membalikkan keadaan. Statistik menunjukkan perubahan nyata, dan hasil mulai muncul. Meski jalan masih panjang dan kritikan tetap hadir, strategi ini bisa jadi titik balik bagi MU untuk kembali ke jalur persaingan papan atas.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here